<div style='background-color: none transparent;'></div>
Home » » BENTENG FORT MARBOROUGH KURANG PROMOSI

BENTENG FORT MARBOROUGH KURANG PROMOSI

by: dpr.go.id

Pendidikan sejarah di bangku sekolah merupakan salah satu mata pelajaran yang tergolong penting bagi semua siswa. Mata pelajaran tersebut dapat dikatakan sebagai dasar pengenalan siswa akan sejarah bangsanya. Alur sejarah maupun tempat bersejarah Indonesia yang ada sejak zaman kerajaan hingga perjuangan merebut kemerdekaan tidak boleh hilang ditelan waktu.
Salah satu peninggalan bersejarah bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan adalah Benteng Fort Marborough di Bengkulu. Keberadaan benteng ini sampai sekarang jarang diketahui masyarakat meskipun perannnya sangat penting pada masa itu.
Tim Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi X DPR yang membidangi Pendidikan Nasional, Kebudayaan dan Pariwisata, Perpustakaan serta Pemuda dan Olahraga dalam Reses Masa Persidangan III Tahun Sidang 2007-2008 melakukan Kunker ke Provinsi Bengkulu. Tim yang dipimpin Ketua Komisi X DPR Irwan Prayitno menemukan kurangnya perhatian yang diberikan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah terhadap Benteng Fort Marborough.
Dalam Kunker tersebut, Ketua Tim Irwan Prayitno (F-PKS) menilai pendidikan di SD dan SMP di seluruh Indonesia harus ada pelajaran sejarah, termasuk sejarah kemerdekaan. Menurutnya salah satu daerah bersejarah dalam era merebut kemerdekaan dari penjajah adalah Bengkulu, terutama Benteng Fort Marborough.
Irwan berharap agar pendidikan untuk SD dan SMP perlu diinsentifkan juga kepada pelajaran yang berkaitan dengan sejarah dan perjuangan merebut kemerdekaan, sehingga dengan demikian Bengkulu akan menjadi satu tempat kunjungan bagi para pelajar dan juga masyarakat untuk melihat sejarahnya dan mengenang perjuangan para tokoh-tokoh pendahulu sebelumnya.
“Di Bengkulu banyak peninggalan-peninggalan sejarah,” kata Irwan.
Peninggalan sejarah di Bengkulu dapat terlihat sejak masa merebut kemerdekaan hingga zaman pemerintahan Soekarno. Irwan menilai tempat-tempat bersejarah tersebut jangan sampai hilang dan tidak diketahui generasi yang akan datang.
“Peninggalan sejarah di wilayah ini dapat terlihat sejak era perjuangan melepaskan dari penjajahan. Bahkan dari zaman abad 18 kolonial sampai kepada datangnya Soekarno untuk kemerdekaan merupakan sejarah yang sangat berharga bagi bangsa ini, ” ujarnya.
Hal senada diungkap Anggota Tim Kunker Aan Rohanah (F-PKS) yang menilai Benteng Fort Marborough merupakan bukti sejarah bagi Indonesia. Benteng tersebut menjadi saksi sejarah perjuangan bangsa dalam melawan penjajahan.
Ia meminta supaya keberadaan benteng ini dapat terus dijaga dan disosialisasikan melalui mata pelajaran sejarah yang diajarkan di bangku sekolah.
“Sebab ini ‘kan bukti sejarah perjuangan di Indonesia yang pernah dijajah oleh negara lain,” katanya.
Aan Rohanah berharap keberadaan Benteng Fort Marborough di Bengkulu dapat menjadi bagian sejarah dunia, tidak hanya bagi Indonesia. Selain menjadi bagian sejarah dunia, keberadaan benteng itu juga dapat memacu semangat perjuangan anak bangsa.
“Untuk bisa menjadi pemacu semangat perjuangan anak bangsa sekaligus juga untuk menunjukan perdamaian dunia, ini perlu juga dijadikan sebagai sejarah dunia untuk kalangan lain, tidak hanya untuk bangsa Indonesia,” tegasnya.
Dalam Kunker, Aan menyarankan supaya pemerintah daerah Bengkulu membuat terobosan-terobosan yang dapat diakses pemerintah pusat. Dengan membuat terobosan yang dapat diakses pemerintah pusat maka secara otomatis akses ke dunia internasional juga terbuka sehingga potensi pariwisata diketahui masyarakat luas.
“Nanti pusat ikut membantu untuk melakukan hal-hal yang bisa diakses oleh dunia internasional dalam kepariwisataan,” katanya.

Potensi Pariwisata
Keberadaan Benteng Fort Marborough yang memiliki sejarah bagi Indonesia pada khususnya dan dunia pada umumnya mempunyai potensi pariwisata yang belum tergali. Promosi yang kurang dilakukan pemerintah setempat menjadikan keberadaan benteng bersejarah tersebut tidak diketahui masyarakat luas.
Menurut Anggota Tim Kunker Ruth Nina M. Kedang (F-PDS), perlu ada kiat-kiat yang dilakukan pemerinath pusat dan pemerintah daerah Bengkulu dalam mempromosikan tempat bersejarah yang ada di wilayahnya, khususnya Benteng Fort Marborough.
“Pertama harus ada komitmen dari pemerintah daerah menjadikan ini sebagai desinasi wisata nasional,” katanya.
Lebih jauh Ruth Nina menjelaskan bahwa pemerintah daerah harus giat melakukan promosi potensi pariwisata yang ada. Promosi tersebut dapat dilakukan melalui event-event yang dapat menarik minat wisatawan domestik dan mancanegara untuk berkunjung ke Bengkulu.
“Pemerintah daerah juga harus giat melakukan event-event, harus melakukan pemasaran ke seluruh Indonesia ataupun ke dunia untuk menarik wisatawan mancanegara ataupun domestik untuk datang ke Indonesia, khususnya Bengkulu. Yang penting adalah pengembangan desinasinya melengkapi fasilitas dan event-event sebagai sarana promosi pariwisata,” ujarnya.
Nina menjelaskan bahwa daerah di Indonesia tidak seluruhnya pernah dijajah Inggris. Pendirian benteng pada masa itu juga menjadi daya tarik tersendiri dari sisi pariwisata saat ini.
“Tidak banyak daerah-daerah kita yang pernah dijajah oleh Inggris, apalagi mendirikan benteng pada zaman kolonial. Jadi sangat bagus, sangat baik untuk dijadikan potensi pariwisata nasional,” katanya.
Sementara itu Ferdiansyah (F-PG) meminta pemerintah daerah Bengkulu untuk serius menggarap potensi pariwisata yang ada diwilayahnya. Hal ini juga sebagai pendukung tahun kunjungan wisata Indonesia atau Visit Indonesia Year 2008.
“Kalau memang Bengkulu dijadikan salah satu obyek wisata apalagi menjadi salah satu kunjungan wisatawan mancanegara dalam konteks Visit Indonesia Year 2008 memang yang harus segera dipersiapkan adalah bagaimana mengemas semua potensi yang ada sehingga menarik untuk dikunjungi,” ungkapnya.
Ferdiansyah menilai potensi pariwisata yang ada di Bengkulu tidak kalah dengan yang ada di wilayah ataupun negara lain. Guna menunjang potensi pariwisata Bengkulu maka perlu disiapkan sumber daya manusia yang sangat memadai.
Ferdiansyah berharap pemerintah daerah setempat dapat mempersiapkan sumber daya manusia yang memadai. Kemampuan tersebut diharapkan dapat menarik wisatawan lokal dan asing untuk berkunjung ke obyek-obyek wisata yang ada di Provinsi Bengkulu. Menurutnya dengan adanya sumber daya manusia yang kompeten dapat meninggalkan kesan yang baik bagi wiatawan yang datang sehingga ketika mereka kembali ke negaranya akan menceritakan betapa terkesannya tempat wisata dan pelayanan yang diberikan di Bengkulu.
“Kalau soal obyek wisata yang ada di Indonesia tak kalah bagusnya dengan negara lain, bahkan melebihi daripada obyek-obyek wisata yang ada di dunia,” tegas Ferdiansyah. (iw)
Share this article :
Photobucket
 
Copyright © 2011. KUTAI TOPOS JURUKALANG . All Rights Reserved
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Modify by Creating Website. Inpire by Darkmatter Rockettheme Proudly TOPOS Blogger